” Sudahkah Anda Dugem Hari ini”
Sebuah Baleho besar..terpampang di pintu samping sebuah mall. Miris memang, seolah olah berkompetisi dengan sebuah spanduk kecil di masjid sebelah yang bertuliskan “ Sudahkah Anda berInfak Hari ini”
Menakjubkan memang, para pemuda yang sehat lagi gagah, seolah olah berbondong bondong memasuki, ruangan terang temaram (sebagian gelap, sebagian terang, sebagian remang remang). Sedangkan penghuni masjid, hampir rata rata seumuran pak syamsudin yang sudah beruban dan berkepala diatas angka 6.
Ternyata… tidak di kotaku saja..hampir di semua tempat. Apalagi yang sudah mendengungkan bahwa kota mereka adalah kota metropolitan. Para pemuda kita semuanya loyo..dan terseret konsumerisme.
Lihat saja..Pusat2 perbelanjaan yang tak pernah sepi.. Games station yang selalu ramai, Bilyard yang buka 24 jam? ada lagi? tentu saja masih banyak contoh lain yang membuat hati kita sedih.
Wajar jika masjid masjid kita selalu sepi, jangankan acara meriah. Jamaah sholat wajib pun tak pernah susah menghitungnya. Cukup dengan jemari 2 tangan. Wajar saja, seharusnya yang memakmurkan masjid tidak hanya bapak bapak tua, dan anak anak kecil. Bapak2 sudah terlalu tua untuk berpikir kreatif, sudah harus fokus untuk Ibadah Wajib. Sedangkan anak anak kecil? mereka masanya bermain saat ini.
Kita lah yang seharusnya..berbondong2 memakmurkan masjid, kita para pemuda.
Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. At Taubah: 9: 18).
Salah satu caranya adalah dengan sholat berjamaah dimasjid (terlebih yang laki laki, kalo wanita memang lebih baik di dalam kamarnya).
Sholat sendiri saja malas..apalagi berjamaah? apalagi mau berpayah2 memeriahkan masjid? fiuhhhhhhhh… Pemuda kita sudah terbiasa hidup mewah, berpesta pora, kehilangan semangat keberanian, kehilangan etos kerja. Hidup santai dan tak pernah mau susah.
Ah..seandainya mereka juga bisa membaca..surat yang ditulis oleh Khalifah Umar bin Khottob kepada para petugas di Persia.
” Jauhilah hidup bersenang senang dan berdandan “Wah” seperti orang persia. Hiduplah bersama matahari karena matahari itu lah pemandian orang arab. Biasakanlah hidup keras dengan makanan dan pakaian kasar, tahan menderita dan berpakaian sederhana. Peliharalah binantang tunggangan kalian dengan baik. Menyerbulah dan lemparkan panah pada sasaran.”
Makna yang tersirat..bisa jadi lebih dalam lagi. Umar memberi pesan agar Pemuda pemuda menjadi lebih produktif. Karena jembatan untuk mencapai kebahagian masyarakat, adalah pengorbanan para pemudanya.
Hayo para pemuda..Bangkit Berdiri..Berjuang..Demi Anak Anak Peradaban..
pastikan kita satu barisan…
Allahuakbar
Komentar Terbaru